Ini Rencana Balas Dendam Adik Prabowo kepada Jokowi

 

- 09 Oktober 2014

http://cdn.metrotvnews.com/dynamic/content/2014/10/09/302779/ovrS6Jad59.jpg?w=668

Hashim Djojohadikusumo--Antara/Yudhi Mahatma

 

Metrotvnews.com, Jakarta: Adik Kandung Prabowo Subianto sekaligus Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo, telah merencanakan aksi balas dendam kepada Presiden terpilih Joko Widodo. Hashim mengaku tak terima atas kemenangan Jokowi dalam Pilpres 9 Juli lalu.
Hashim mengatakan Partai Gerindra dan lima partai politik yang bersatu dalam Koalisi Merah Putih (KMP), akan mengajukan kekuatan veto atas 100 posisi yang berada dalam kewenangan presiden. Diantaranya Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Panglima Tentara Nasional Indonesia, para anggota Mahkamah Agung, dan Mahkamah Konstitusi.
“Kami berpengaruh dalam menentukan siapa yang akan duduk dalam (posisi-posisi itu),” ujarnya seperti dilansir Wall Street Journal, Selasa, 7 Oktober.
Hashim mengakui ia dan kakaknya sulit menerima kekalahan dalam Pilpres 2014. “Sejujurnya, kami tidak dapat menerima (kekalahan itu),” ujarnya.
“Saya dan kakak saya tidak berada dalam suasana hati yang baik untuk beberapa waktu. Kami merasa telah dicurangi. Tapi, tak masalah. Aturan mainnya seperti itu, dan kami menerimanya,” imbuhnya.
Kini, ia merasa lebih baik karena menang dalam menguasai lima kursi pimpinan DPR dan MPR. “Saya menikmatinya karena kami menang,” ujarnya.
Memelihara oposisi yang kuat di DPR dapat memungkinkan Prabowo untuk mencalonkan diri sebagai presiden pada 2019. Pekan depan, usia Prabowo mengijak 63 tahun. Menurut Hashim belum cukup tua untuk maju sebagai capres yang ketigakalinya.
“Ia masih cukup muda untuk melakukan sejumlah hal,” ujar Hashim.
Prabowo yang jarang melontarkan pernyataan di hadapan publik sejak Pemilihan Presiden 9 Juli, aktif terlibat dalam pembentukan KMP dan dipandang sebagai pemimpin koalisi itu.
Hashim mengatakan kubu oposisi takkan bersifat “antagonistis”, namun ia meramalkan situasi yang mirip dengan Amerika Serikat ketika kubu Republik kerap memanfaatkan suara mayoritas di DPR untuk mengganjal agenda Presiden Obama.
“Prabowo dan para pemimpin partai lain akan memimpin oposisi aktif,” ujar Hashim, “kami akan mampu menguasai agenda legislatif.”
LAL

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar